PLBN Skouw Papua
Jokowi Resmikan PLBN Skouw, Pintu Masuk RI dari PNG
Presiden Jokowi kembali meresmikan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN). Kali ini pos yang menjadi batas antara Republik Indonesia
dengan Papua Nugini (PNG) yang terletak di Skouw, Jayapura, Papua.
Presiden Jokowi meresmikan PLBN, RI dan PNG, di Skouw, Jayapura, Papua. Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
|
Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana tiba di Skouw pukul 14.45 WIT, Selasa (9/5/2017). Dia terlebih dahulu melihat papan yang bertuliskan penjelasan tentang PLBN Skouw.
Acara dimulai dengan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe. Dia menyampaikan pentingnya pembangunan PLBN ini.
Jokowi menekankan pada pentingnya PLBN untuk dimanfaatkan warga lokal. Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
|
Dia menggambarkan panjangnya garis batas antara Papua dengan Papua Nugini. Panjang batas negara tersebut adalah 860 kilometer yang ada di 5 kabupaten/kota di Papua. "Kami belum punya batas laut antara Papua dengan Papua Nugini," imbuh Lukas.
Setelah itu,MenteriPUPRBasukiHadimuljono memberikan sambutan.Basuki juga memaparkan tentang pembangunanPLBN yang kelima kali diresmikan ini. Tibalah PresidenJokowi memberikan sambutan.Jokowi menekankan pada pentingnyaPLBN untuk dimanfaatkan warga lokal.
Jokowi tidak ingin bila warga setempat tak mendapat manfaat apa pun dari pembangunan. Sehingga, dia juga meminta adanya pembinaan kepada warga yang nantinya akan berjualan di PLBN Skouw. "Saya lihat di Port Moresby, PNG, harga-harga itu jauh lebih murah di sini. Seharusnya kita bisa jadi pemasok," kata Jokowi.
Jokowi, Basuki, dan Lukas lalu menekan sirine untuk meresmikan PLBN. Jokowi dan lainnya lalu meninjau ke PLBN Skouw
Proses Pembangunan PLBN Skouw di Perbatasan RI-PNG
Proses Pembangunan PLBN Skouw Foto: dok. Kementerian PUPR
|
PLBN Skouw akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (9/5/2017). Saat ini wujudnya sangat megah, jauh berbeda dari sebelumnya yang tampak usang.
Pembangunan tahap I meliputi bangunan utama PLBN, seperti bangunan pemeriksa terpadu keberangkatan dan kedatangan, klinik, car wash, gudang sita, jembatan timbang, koridor pejalan kaki dan bangunan pendukung lainnya. Kawasan ini diharapkan dapat melayani hingga 480 pelintas per hari sampai 2025.
Proses Pembangunan PLBN Skouw Foto: dok. Kementerian PUPR
|
Dengan nilai Kontrak mencapai Rp 165,94 miliar, PLBN ini berdiri di atas lahan dengan luas total mencapai 10.112 meter persegi dengan luas bangunan secara keseluruhan mencapai 7.619 meter persegi yang terbagi dalam beberapa zona.
Desain Gedung PLBN Skouw ini mengusung budaya lokal Papua dengan mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building).
Proses Pembangunan PLBN Skouw Foto: dok. Kementerian PUPR
|
Pada zona inti, terdapat bangunan utama dengan luas 2.737 meter persegi yang akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas meliputi klinik, gudang sita, bangunan jembatan timbang, bangunan X-ray mobil pengangkut barang, bangunan pelayanan terpadu kedatangan mobil kargo, cek poin, bangunan utilitas, dan koridor pejalan kaki.
Sementara zona sub inti memiliki luas 1.191 meter persegi. Di dalam zona ini terdapat Wisma Indonesia, mess karyawan, dan gedung serba guna. Adapun zona pendukung memiliki luas 1.300 meter persegi. Di dalam zona tersebut ada restoran, pusat ATM, masjid, gereja, dan bangunan pos polisi.
PLBN Skouw Saat Ini Foto: Hendra Kusuma
Diketahui, pembangunan PLBN Terpadu Skouw yang merupakan mandat dari Inpres Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Tujuh PLBN tersebut adalah, 3 PLBN di Provinsi Kalimantan Barat yakni Entikong, Badau, dan Aruk, 3 PLBN di Provinsi NTT yakni Mota'ain, Motamasin, dan Wini, serta1 PLBN di Provinsi Papua yaitu Skouw.
PLBN Skouw Saat Ini Foto: Hendra Kusuma
|
Pembangunan 7 PLBN Terpadu yang dimulai pada 2015 telah selesai Tahap I pada akhir 2016, dengan alokasi APBN sebesar Rp 943 Miliar. Empat dari tujuh PLBN telah diresmikan yakni Entikong, Mota'ain, Badau dan Aruksumber :
Komentar
Posting Komentar